Postingan

Panggung Khimeira

Gambar
Aku tidak mengerti kenapa kita harus terus bertarung satu dengan yang lain. Aku juga tidak mengerti mengapa kita tidak pernah ditakdirkan untuk hidup rukun? Apakah kita akan terus seperti ini? Sementara kita berasal dari leluhur yang sama. Sama-sama berasal dari manusia. (gambar oleh Noveliza Febrieka sumber: gemulun.com) Aku tidak pernah tahu bagaimana menyatukannnya. Semenjak penelitian pergabungan DNA manusia dan hewan terjadi beribu tahun yang lalu. Keadaan berubah menjadi buruk begitu cepat. Nenekku selalu berkata disetiap dongeng-dongeng yang selalu dituturkannya, bahwa manusia yang pertama melakukan pergabungan DNA hewan dan manusia memiliki tujuan untuk menyatukan dua dunia yang begitu berbeda jauh.  Kini ketika dua dunia menjadi satu dan membentuk kami – khimeira. Semula ada perdamaian diantara khimeira. Namun, sejak ilmuwan itu meninggal kami mulai mengambil jalan hidup kami masing-masing. Khimeira babi memilih untuk hidup sendirian di hutan belantara. Sedangkan k

Berbagai Cara Memaknai Hari Guru

Gambar
Oleh: Febrianiko Satria (Sumber gambar:  pixabay.com ) Seperti kita tahu pemaknaan Hari Guru Nasional tentu berbeda untuk tiap orang. Bagi murid biasanya kebanyakan sanjungan. Betapa Guru sangat berarti dalam kehidupan dia. Meskipun Si Murid nakal sekali tapi Sang Guru tetap tabah menghadapi muridnya. Bagi lulusan FKIP yang jadi Guru tentu akan sangat bahagia. Sementara yang tidak menjadi Guru ada yang cuek-cuek saja karena mendapat pekerjaan lebih baik. Namun, ada juga yang merasa kangen menjadi Guru, tetapi tidak bisa menjadi Guru karna banyak penyebab. Hal yang sangat jauh berbeda adalah lulusan FKIP yang tidak jadi Guru dan malah pengangguran. Dia akan bertanya fungsi ijazah yang ia perjuangkan bertahun-tahun ketika kuliah. Untuk golongan ini marilah kita hibur dia dan beri dia lowongan pekerjaan. Sementara bagi Guru yang menjadi PNS tentu berbeda dengan yang masih honorer. Tak jarang kita temui (terutama dunia maya) banyak Guru honorer yang curhat di dunia maya betapa kerasnya keh

MENUJU TANAH YANG DIJANJIKAN

Gambar
Karya: Febrianiko Satria Sumber gambar: https://pixabay.com/images/id-1366926/ Aku tidak tahu alasan apa yang membuat dia teguh untuk memperjuangkan hal ini. Entah karena dia ingin bebas dari berbagai penderitaan di tanah kelahiran kami ataupun justru karena dia hanya ingin bertualang untuk mencari tanah baru, gedung-gedung baru ataupun pelabuhan yang baru.  Jika hanya itu yang ingin dilakukannya kenapa dia harus mengajak banyak orang hingga memenuhi 2 kapal pelarian kami ini. Aku tidak mengerti sama sekali apa yang dia inginkan. Hal yang kuketahui dia adalah orang yang harus kutemani mungkin karena alasan kasihan melihat dia sendiri memperjuangkan hal ini. Sejak dia menemuiku hari itu. Dia tampak berbeda dari biasanya. Dia biasanya hanya melamun berjalan tidak tentu arah kemana-mana. Hal ini kumaklumi saja. Dia adalah seorang pejabat yang suka berkelana kemana-mana. Dia bilang kepadaku, bahwa dia suka menikmati keindahan bulan diberbagai tempat ataupun melihat berbagai sen

Didikte dan Mendikte

Gambar
sumber gambar: pixabay.com Pernahkah kamu merasakan hal ini: Di sebuah seminar para pejabat berkata panjang lebar tentang pencapaian-pencapaiannya misal dalam bidang pertanian. Sementara kamu orang biasa yakni anak petani miskin hanya mendengar saja tanpa bisa mengatakan kondisi di lapangan yang nyatanya berbeda jauh dengan apa yang dikatakan pejabat. Kau dalam hati merasa jengkel. Oh seandainya aku menjadi pejabat, aku tidak akan begitu. Aku akan menjadi pejabat yang baik yang benar-benar mendengar keluhan petani biasa seperti orang tuamu. Untuk mencapai hal itu kau lalu berusaha dengan segala cara agar kau bisa menjadi pejabat. Kau mulai berusaha lebih keras belajar dibanding siapapun. Kau juga berusaha membangun berbagai jaringan agar kelak impianmu terwujud. Hal ini berlanjut hingga kau kerja. Kau bekerja keras sembari membangun jaringan yang memungkinkan dirimu agar bisa jadi pejabat. Waktu berlalu, akhirnya kau menjadi pejabat seperti yang kau idamkan dulu. Cela

Tukang Parkir dan Kenangannya

Gambar
sumber gambar: pixabay.com Lagi ribut-ribut masalah parkir jadi teringat dengan tukang parkir yang dulu jaga toko makanan dekat sekolah. Beginilah ceritanya, sebagai anak sekolah yang tak memiliki motor. Saya terbiasa diantar ke sekolah  dan di jemput orang tua dari sekolah. Terkadang orang tua memiliki kesibukan. Nah kalau sudah begitu saya harus menunggu hingga di jemput. Di dekat sekolah ada sebuah toko roti yang dijaga oleh tukang parkir. Untuk toko makanan kelas elit hal ini memang sudah hal biasa kalau toko makanan seperti itu ada tukang parkirnya. Singkat cerita waktu itu tukang parkirnya yang bertato, bertindik dan tampang mirip preman mendekati saya. Sebagai anak culun dan kuper. Tentu saja saya takut dengan laki-laki itu. Laki-laki itu menghampiri saya dan kami berkenalan. Percakapan mengalir begitu saja dan saya lupa detilnya. Esoknya orang tua telat lagi menjemput saya. Saya nongkrong lagi di samping sekolah. Tukang parkir itu menghampiri saya lagi minta ban

DUA DALAM SATU

Gambar
karya: Febrianiko Satria sumber gambar:  http://puan.co/2018/06/dua-dalam-satu/ Aku membuka mataku perlahan-lahan. Aku lihat ada sebuah sinar terang. Aku mencoba membuka mataku seluruhnya walaupun tu terasa sakit. Perlahan-lahan aku mencoba bangun. Namun aku terkejut, aku tidak mengenal tempat ini. Aku mencoba mengingat kembali kenapa aku sampai ditempat ini. Tidak, aku tidak bisa mengingat apapun. Disebelahku, ada seorang wanita bercadar yang memakai gamis yang cukup panjang berwarna pink dan rok panjang berwarna hitam. Cadarnya yang berwarna hitam   membuatku tidak bisa mengenali siapa wanita itu. Lagipula kenapa juga aku harus berada ditempat ini bersama wanita ini? Pelan-pelan aku mencoba membangunkan wanita itu. Dia menolak manja ketika aku bangunkan. Aku mencoba membangunkannya terus. Tetapi sayangnya wanita itu terlalu terlelap dalam tidurnya. “Daripada aku menunggu dia bangun. Sebaiknya aku mencari bagaimana cara keluar dari ini,” gumamku. Aku lalu mencoba berdiri