Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

RS4: Mencontek Di Sekolah (drama)

Mencontek Di Sekolah (drama) karya: Febrianiko Satria (Niko X7)  (Panggung menggambarkan ruangan kelas yang masih kotor lengkap dengan kursi,meja,sapu,tong sampah dan serokan sampah. Sampah banyak berserakan dilantai) Pada pagi hari, Lilis baru tiba disekolah. Dikelas masih tampak sepi karena masih sangat pagi, kelas juga masih sangat kotor lantaran siswa-siswi belum ada satupun yang piket kelas. Kebetulan hari ini yang piket adalah Lilis,Tia dan Ika. Lilis: “ Ai masih sepi (menuju ke bangkunya)  O iya aku hari ini piket dak?.” ( menaruh tasnya ke meja lalu mengambil sapu setelah itu menyapu kelas) Ika dan Tia lalu tiba. Mereka masih mengenakan tasnya. Mereka memperhatikan Lilis yang sedang piket kelas. Ika: (tertawa) “Rajin-rajin yo piket.” Lilis: (tersenyum) “ Iyolah aku kan anak yang rajin.” Tia: (menatap Lilis) “Be parah kau nih, kau kan piket hari ini Ika.” Ika: (menatap balik) Kau kan piket jugo.” Lilis: (kesal) “Sudahlah, mending kalian batu aku sekarang.

Cerpen RS5: Ketika Play Girl Benar-Benar Jatuh Cinta (versi Blog)

Ketika PlayGirl Benar-Benar Jatuh Cinta Karya: Febrianiko Satria Pagi hari dilorong gotong royong Biasalah hari ini merupakan hari yang sibuk buat Dina. Dina mesti mengurusi seabrek kerjaan rumah Siti. Sebenarnya Dina cuma numpang tinggal disini. Karena rumahnya sendiri bertempat di daerah Pal 10, jadi agar dekat dengan sekolahnya dia mesti tinggal di rumah Siti yang tidak lain adalah kakaknya sendiri. Ia bersekolah di SMA Nusa Sakti yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Ia pergi menggunakan motor matic, Sebenarnya sih jarak sekolah Dina itu dekat, selangkah aja langsung nyampe, karena ngikut-ngikut temannya aja dia make motor. Sampai di sekolah Dina langsung diserbu teman-temannya yang males banget buat PR (dasar anak-anak jaman sekarang) mereka berebutan minjam PR Dina. “Na, pinjam PR Bahasa Inggris kau?” Pinta teman sebangkunya yakni Tina. “Pinjam PR kau Dina.” Pinta Rio. “Aku pinjam PR kau yo Dina.” Pinta Lina dengan muka manis yang sangat dipaksakan. “Ena