ARTIKEL: PETUAH AWET MUDA ALA MBAH

PETUAH  AWET MUDA ALA MBAH
oleh: Febrianiko Satria

Tidak tahu ada angin apa-apa. Tiba-tiba saja Mbahku (sebutan untuk Nenekku) datang ke rumah kami. Kami  kaget dengan kedatangan orang yang paling tua  dihormati dalam keluarga kami. Mbah lalu turun dari Mobil Pakde lalu masuk ke rumah kami. Aku sebagai anak yang baik turut membantu mengangkat barang-barang nenek yang lumayan berat

Pakde bilang, Mbah akan menginap selama seminggu di rumahku. Tentu saja aku menjadi riang gembira karena selama ini jarang sekali Mbahku menginap di rumah. Hanya waktu-waktu tertentu saja seperti ingin berangkat ke Jawa ataupun keperluan yang tak bisa diselesaikan di Kampungnya, dia baru mau ke Jambi.
Selama Mbah liburan di rumahku, berbagai hal menyenangkan terjadi. Bahkan Mbah begitu iseng mengejek Ibuku udah mulai tampak keriput, "Lihat Mbahmu yang udah tua ini masih kelihatan muda beda jauh dengan Ibumu," setelah mengejek Ibuku, Mbahku tertawa. Aku menjadi penasaran, " Emang bagaimana Mbah biar keliatan mudah begini?" Mbahku tidak mau menjelaskannya seolah-olah itu adalah rahasia yang tak boleh diberitahu kepada siapapun. Dia hanya berkata, "Besok kamu tahu sendiri." Aku hanya  diam sembari memendam kesal

1. RAJIN BEROLAHRAGA SETIAP PAGI

Matahari masih enggan menampakkan dirinya. Namun sialnya aku sudah dipaksa Mbah untuk bangun. Bayangkan saja hari masih sangat gelap tetapi Mbah tetap saja mau jalan pagi. Mbah bilang," Mumpung masih subuh." Sayangnya orang-orang di rumah  masih tidur. Ya mau tidak mau aku nemani mbah berlari pagi telanjang kaki keliling perumahan.

Baru seratus meter aku berjalan, aku sudah kelelahan tak sanggup meneruskan perjalanan. Mbahku hanya tertawa saja. Dia lalu berkalar, "Di Kampung Mbah biasanya jalan lebih  jau dari ini. Kamu baru jalan sedikit aja udah menges gitu." Karena kasihan melihatku yang udah kelelahan Mbah memutuskan untuk pulang ke rumah.
2. SERING TERTAWA

Jika Mbah sudah di rumah. Pasti Mbah selalu menceritakan lelucon yang buat kami tertawa. Mulai dari cerita dia menjahili penjajah dulu. Ataupun ketika dia menikah dengan Mbah Lanang (sebutan untuk Kakekku). Setiap hari ada saja lelucon yang digunakannya untuk membuat kami tertawa. Mbah bilang hidup itu dibawa senang aja gak perlu sedih terus. 

3. TIDAK MEROKOK DAN TIDAK MINUM ALKOHOL

Mbahku berkata kalau dia paling benci dengan rokok ataupun minuman beralkohol. Selain minuman beralkohol dilarang agama, Mbah bilang kalau orang-orang yang minum beralkol itu hidupnya tidak sepanjang umur dia. Rata-rata dari mereka sudah Almarhum dengan berbagai penyakit seperti sakit kuning ataupun penyebab lainnya.

4.RAJIN BERIBADAH
Ketika adzan berkumandang biasanya aku sibuk bermain game di gadget atau membaca komik . Melihat aku yang jarang beribadah, Mbah langsung menyuruhku untuk beribadah. Kami berdua lalu solat berjamaah, Aku yang menjadi Imam dan Mbah yang menjadi Makmum. 

Setelah beribadah, Mbah berpesan bahwa manusia hidup itu atas kemauan Tuhan. Jika Tuhan menghendaki manusia mati ya manusia langsung meninggal. Meskipun kita memaksa untuk tetap hidup tetapi toh yang punya kuasa tetap Tuhan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sebagai manusia sudah seharusnya kita beribadah kepada Tuhan sebagai pencipta kita

Tidak terasa empat hari sudah berlalu. Mbah memutuskan untuk menginap di rumah anaknya yang lain. Aku membantu membereskan barang-barang Mbah ke dalam tas yang besar. Setelah tas dimasukkan ke dalam Mobil, Kami berpamitan dengan Mbah. Mobil lalu melaju meninggalkan rumah.

Jambi, 13 Maret 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RS4: Mencontek Di Sekolah (drama)

Naskah drama: Kasih Ibu

Cerpen: Mengejar Cinta Seorang Cowok