ARTIKEL: SEANDAINYA AKU ADALAH AHOK

SEANDAINYA AKU ADALAH AHOK
Oleh: Febrianiko Satria


Pilkada Jakarta sudah selesai. Indonesia yang selama ini dipusingkan dengan berbagai masalah Pilkada Ibukota sudah tidak perlu ribut lagi. Status di medsos yang awalnya ricuh penuh pertentangan mulai adem.
Ahok awalnya dicaci maki karena dugaan penistaan agama hingga didemo setiap bulannya. Kini, gelombang caci maki mulai sedikit mereda. Jakarta mulai tampak damai seperti biasanya.
Tidak bisa dibayangkan apa yang dirasakan Ahok saat ini. Mulai dari ketika Pilkada dia selalu diserang dengan ejekan kafir, dilanjutkan dengan dugaan penistaan agama terhadapnya, hingga dia didemo besar-besaran.
Sekarang, dia kalah dalam perhelatan Pilkada. Bisa dibayangkan betapa dia sangat terpukul dengan hal ini. Betapa banyak hal yang dilakukannya untuk Jakarta ketika menjabat, namun pada Pilkada kali ini dia 'seolah-olah dikhianati' oleh warganya sendiri. Saya sendiri mungkin akan merajuk bermingu-minggu seperti orang yang baru saja diputusi pacar.
Saya teringat dengan Drama Caligula karya Albert Camus. Dalam cerita ada seorang kaisar Romawi yang ditinggal mati oleh kekasihnya. Kaisar itu melarikan diri berhari-hari. Setelah dia kembali, kaisar membuat kebijakan gila untuk warganya. Caligula menutup lumbung makanan nasional, memperkosa semua istri bangsawan, membuka rumah pelacuran nasional hingga memberlakukan hukuman mati untuk warganya.
Segala tindakan gila itu dilakukan setelah Caligula kehilangan kekasih hatinya. Bangsawan ingin memprotes, namun tidak bisa karena tindakan Caligula logis. Akhirnya, kekaisaran Romawi menjadi suram.
Sayangnya Ahok tidak bersikap begitu. Dia tidak seperti Kaisar Caligula yang patah hati yang melakukan hal gila sebagai balas dendam atas semua kekalahan yang menimpa padanya. Ahok malah bekerja sama dengan pihak Anis untuk membangun Jakarta ke arah yang lebih baik. Hal ini patut diacungi jempol karena Ahok mengaku kalah secara terhormat.
Meskipun saya bukanlah orang Jakarta, tidak tinggal di Jakarta dan tidak kerja di Jakarta saya salut dengan apa yang dilakukan Ahok. Dia sangat berlapang dada terhadap apa yang telah terjadi. Hal ini sangat jarang terjadi dalam pemilihan kepala daerah. Apalagi dalam tegangan tinggi seperti Jakarta. Semoga Ahok bisa menikmati harinya yang tenang sebagai orang biasa. Selamat liburan, Koh.
Pertama kali dipublikasikan di IMC Campus: https://campus.imcnews.id/read/seandainya-aku-menjadi-ahok pada 1 Mei 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RS4: Mencontek Di Sekolah (drama)

Naskah drama: Kasih Ibu

Cerpen: Mengejar Cinta Seorang Cowok