Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

GELAR SASTRA KARYA MERDEKA JARI MENARI: Sudah Sejauh Mana Sastra Dekat Dengan Masyarakat Biasa

Oleh: Febrianiko Satria Suatu hari saya diceritakan oleh teman saya tentang sebuah desa yang semua penduduknya adalah seniman semua. Awalnya saya tidak percaya dengan cerita itu. Apalagi di Jambi itu pasti sesuatu yang langka. Dia lalu memintaku untuk membuat acara yang diadakan di lapangan terbuka yang dekat dengan masyarakat. Kembali aku tidak yakin karena entah bagaimana caranya. Hingga akhirnya sore kemarin (15/8/2017) saya mendapat undangan dari Komunitas Jari Menari yakni Gelar Sastra: Karya Merdeka. Lokasinya di Perumahan Citra Kenali depan Akbid Budi Mulya masih sekitaran RSJ Jambi. Itupun saya masih berpikir bahwa acara itu hanya seremonial biasa yang diisi oleh para pegiat-pegiat literasi saja sebagaimana yang sudah-sudah. Namun malam itu (16/8/2017) sungguh jauh berbeda. Dari awal pertama masuk saya sudah melihat acara itu sudah dijaga warga setempat bukan hanya anggota Komunitas Jari Menari yang saya tahu anggotanya masih mahasiswa U

Melihat Orang Tua Keras Kepala Dari Monolog Demam Teater Oranye Jambi

Oleh: Febrianiko Satria Apa saja yang anda pikirkan tentang orang orang tua? Hoby ngomel? Suka nyuruh-nyuruh? Jadul? Jika iya mungkin kita sependapat dengan itu. Apalagi setelah menonton monolog Demam dari Teater Oranye di Panggung Aktor Se Sumatera di TBJ selasa bulan lalu (15/10/2017). Rasa-rasanya semua hal yang menyangkut orang-orang tua dipaparkan begitu jelas dalam monolog itu. Alkisah, di sebuah kampung. Hiduplah laki-laki bernama Pak Ngah Ce’gu. Pak Ngah Ce’gu yang baru saja bangun dan ingin kopi langsung dibentak oleh istri mudanya. Pak Ngah Ce’gu tentu kesal sebagai kepala rumah tangga tak seharusnya dia diperlakukan demikian. Dari sana dia bercerita tentang kehidupan Dia dan rumah tangganya yang sudah tidak enak lagi dimatanya. Bahkan Pak Ngah Ce’gu mengatakan dulu ketika pacaran istri mudanya tidak bertingkah seperti itu. Ketika sudah nikah malah berbeda, semua terasa tidak enak untuk orang tua seperti Pak Ngah Ce’gu. Pada adegan selanjutn

Gila-gila Panggung

Oleh: Febrianiko Satria Dia masih saja setia pada panggung itu. Entah kenapa dia begitu menyukainya. Dia berkata bahwa itu adalah nafas hidupnya. Dia berkata lagi bahwa itu adalah awal dan akhir hidupnya. Lantai panggung itu diciumnya dengan mesra layaknya sepasang kekasih. Sepanjang waktu dijamahnya panggung itu. Tak peduli hujan panas datang. Dia tetap setia dengan panggung itu. Kau pasti bertanya apakah dia memiliki pekerjaan? Sudah tentu jawabnya Iya. Dia memiliki pekerjaan paling bermartabat di dunia ini. Namun sayangnya dia lebih gemar berada di panggung itu. Kau pasti juga bertanya. Apakah Dia memiliki keluarga yang harus Dia urus? Jawabnya Iya. Dia memiliki keluarga. Di rumahnya yang lumayan besar. Istri dan lima anaknya selalu menunggu Dia. Apakah keluarganya tak rindu? Sudah pasti rindu. Ranjang pasti terasa hampa kalau Dia tak kunjung pulang ke rumah. Buru-buru ranjang, dapurnya pun tak kunjung mengebulkan asap. Sudah sejak lama tabung gas tig

Mimpi Menjadi Penulis Hebat di Wilayah Malas Baca

Mimpi Menjadi Penulis Hebat di Wilayah Malas Baca Oleh: Febrianiko Satria Aku terbangun dari tidurku. Kudapati diriku menjadi penulis hebat. Buku-bukuku menjadi best seller disetiap negara seluruh dunia. Aku berhasil mendapat Penghargaan Nobel Sastra tahun ini. Di sebuah konferensi pers tentang perilisan terbaru novelku berjudul "Metamorgenesis: Kecoa Ingin Menjadi Presiden" aku diajukan beberapa pertanyaan. Beberapa diantaranya sebagai berikut ini: Bagaimana rasanya hidup di wilayah yang orang-orangnya malas baca? Ya beginilah. Sedikit-sedikit emosian. Senggol dikit bacok. Setiap orang ingin didengarkan tanpa mau mendengar. Itu baru mendengar lho belum lagi membaca. Ada lagi yang bangga dengan uangnya yang banyak tapi giliran beli buku jawabannya mahal! mendingan buat beli yang lain aja. Menurut anda kenapa Indonesia itu malas membaca? Sebenarnya kita itu tidak malas baca. Baru bangun tidur kita buka hp. Baca chatan dari teman. Lalu bujuk-bujuk pacar untuk ba

Ini Dia Tipe Jodohmu dari Hewan Peliharaannya, Guys!

Gambar
sumber gambar https://campus.imcnews.id/read/ini-dia-tipe-jodohmu-dari-hewan-peliharaannya-guys Ini Dia Tipe Jodohmu Dari Hewan Peliharaannya, Guys! Oleh : Febrianiko Satria Kamu udah dapat pacar? Cie tumben-tumbenan dapat pacar. Yakin itu adalah jodoh terbaikmu? Apa jangan-jangan masih ragu-ragu? Daripada kamu bingung mending kamu selidiki sifat-sifat aslinya dari hewan peliharaannya Kucing Kamu tentu tahu hewan ini adalah hewan paling menggemaskan di seluruh dunia. Selain bisa kamu elus-elus, kamu juga bisa main-main dengan kucing dan jadikan dia boneka. Kalau kamu dapat pasangan yang satu ini tentu kamu akan dilakukan begitu romantis. Bayangkan aja kucing aja disayang-sayang. Apalagi kamu. Kamu pasti dapat perhatian penuh dari dia. Apalagi orang yang memelihara kucing pasti jarang mengurung atau mengikat peliharaannya, dapat dipastikan kamu akan dibebaskan memilih apapun dalam hidupmu. Tipe idaman banget kan? Anjing Ini sudah pasti dia adalah tipe pemberani

Cerpen Kabut Mimpi

KABUT MIMPI oleh: Febrianiko Satria     Aku mencoba membuka mataku perlahan-lahan. Kulihat aku berada di sebuah ruangan entah dimana. Aku menguap, kucoba untuk mulai duduk. Entah berapa lama aku tertidur dalam ruangan ini. Di sebelahku, ada enam orang pria yang juga tertidur. Aku benar-benar tidak ingat kenapa sampai aku tertidur disini. Kucoba membangunkan lelaki kurus di sampingku.               “Hoy bangun sudah pagi ini,” kataku.             Sayangnya lelaki kurus itu tak juga kunjung bangun dari tidur lelapnya. Aku tak patah semangat. Aku lalu iseng mencabuti salah satu helai rambutnya yang keriting.Tiba-tiba dia mengigau sendiri lalu berteriak seperti berorasi ,“Walaupun kau hancurkan mataku. Kata-kataku tetap abadi!”             Aku lalu tertawa dengan ucapannya. Bahkan dalam mimpinya, dia masih ingin meruntuhkan presiden yang dibencinya. Aku menggoyang-goyangkan tubuhnya. Dia masih terus mengigau membacakan puisi.             “Aku adalah kutukan!

Yuk Kunjungi Pemandian Luber Bungo, Tempat Keceh Nan Segerrr yang Akan Membuatmu Lupa dengan Skripsi

Gambar
Setelah susah payah mendaftar sidang skripsi yang dipenuhi rintangan tanda tangan ini, tandangan itu hingga tanda tangan surat nikah, bercanda hahaha. Saya bergembira ria. Akhirnya langkah saya menuju wisuda semakin dekat. Horee. Tapi setelah saya melihat jadwal sidang skripsi saya merasa cukup sial. Ternyata oh ternyata jadwal sidang skripsi masih lama. Sayang sekali saya tidak bisa cepat-cepat wisuda. Saya jadi bingung bagaimana cara mengisi waktu tunggu yang ada. Mau jalan bareng pacar gak bisa karena jomblo. Hm harus apa ya? Tiba-tiba orangtua saya mengajak saya liburan ke kampung Ayah. Kami lalu pulkam ke Tebo. Cus terbang! Semalam berada di Tebo kami bingung harus ke mana. Kami lalu iseng gugling tempat wisata menarik di sekitar Tebo dan Bungo. Ada berbagai tempat menarik. Kami pilih pemandian yang ada di Bungo. Alasannya sih simpel karena alami dan tidak ada di kota! Cus kami pergi siangnya ke sana.

Festival Senaung Berseloko: Bukti Bahwa Masyarakat Desa Senaung Setia Menjaga Benda Bersejarah

Gambar
Akhir bulan November lalu menarik. Biasanya saya hanya menangisi hujan yang turun setiap sore dan malam hari sembari menyanyikan lagu November Rain dari Guns N' Roses. Kalau beruntung menulis beberapa sajak. Sisanya menatap layar laptop sembari berharap ada Peri datang lalu memberikan keajaiban besok saya wisuda. Seperti yang anda ketahui Sang Peri melarikan diri setelah melihat saya, makhluk mahasiswa semester tua, hitam, jelek dan jomblo. Dia langsung kabur setelah mengatakan kamu terlalu baik untuk aku. Haduh terlalu. Hp saya yang sedang sepi kayak kuburan tiba-tiba mendapat undangan untuk menghadiri Festival Senanung Berseloko di Desa Senaung, Kabupaten Muaro Jambi. Tentu  saya merasa senang dengan undangan itu. Siapa tahu dari sana saya bisa mendapat jodoh. Tapi saya bingung kesana saya harus mengajak siapa. Jangankan mengajak pacar. Kan jomblo gimana caranya mengajak pacar? Ya sudah saya ajak teman

Hal-Hal Unik yang Ditemukan dalam Pagelaran Suluk Bambu Teater Tonggak

Pagelaran Suluk Bambu yang digelar oleh Teater Tonggak Jambi di Taman Budaya Jambi (biasa disebut GOS Sungai Kambang) telah usai. Berbagai hal unik terjadi  selama acara berlangsung. Hal-hal unik ini akan saya paparkan satu persatu dalam paragraf selanjutnya dalam tulisan ini. Pertama, pagelaran yang notabene merupakan acara Teater Tonggak ternyata tidak hanya diisi oleh Teater Tonggak sendiri. Ada beberapa kelompok seni yang ikut serta dalam pargelaran Suluk Bambu. Kelompok seni yang ikut serta di antaranya; Teater Tonggak sendiri, selanjutnya Teater Alief, Teater Lam Alief, Kelompok Wak Kocai, Sanggar Sialang Rayo, Teater Kuju, Teater Art In Revolt (AiR), Kelompok Hasil Workshop Ngaji Tubuh, Kelompok Bengkel TBJ serta  Sanggar Tanah Pilih dan Sakti Alam Watir. Jarang sekali sebuah pagelaran mengikut sertakan banyak kelompok seni. Biasanya kelompok seni setiap tampil hanya menampilkan kelompoknya sendiri tanpa mengajak kelompok lain untuk ikut juga tampil. Namun hal

Naskah Lakon: Meriam Si Jimat dan Gong Si Timang

Naskah lakon ini sudah dikurasi oleh Yusra Dewi, Irma Suryani dan Armiwati. Naskah ini memenangkan juara 1 Pekan Seni Mahasiswa Daerah Provinsi Jambi Cabang Penulisan Naskah Lakon tahun 2016.   MERIAM SI JIMAT DAN GONG SI TIMANG KARYA: FEBRIANIKO SATRIA Dramatic Personae: 1.       Tumenggung Merah Mato: Memiliki tubuh yag tegap, memiliki kulit sawo matang. Memiliki sifat bijaksana, penyayang dengan anak namun tidak memiliki keikhlasan. 2.       Istri Tumenggung: memiliki wajah yang cantik. Berusia tua. Memiliki   kulit sawo matang, penyayang dan setia dengan suami. 3.       Raden Kuning Megat: patuh kepada orang tua. 4.       Tumenggung Temuntan: Licik, memiliki kulit sawo matang, berhati-hati. 5.       Orang Kayo Hitam: memiliki kulit gelap seperti orang afrika, bijaksana, ganas dalam bertarung. Memakai sorban dan jubah serta keris terselip di punggungnya. 6.       Mayang Mangurai: memiliki kulit sawo matang, pemalu dan setia dengan suami. 7.       Jenang: