Cerpen: Perang Kentut Di Sekolah

Perang Kentut Di Sekolah
karya Febrianiko Satria

Pada Suatu hari di sekolah. Ria,Meta dan Puji sedang membicarakan tentang boyband Sm*sh di kelas. Tiba-tiba Artif datang lalu kentut di hadapan mereka.
"Bruuuuuuut."
"Buset parah kau nih." Gerutu Ria
"Iya masa baru datang langsung kentut. Puji urusin pacar kau Ji! Jangan kentut sembarangan!." Gerutu Meta.
"Iya ya. Beb kalu baru masuk ke kelas jangn kentut ya beb." Saran Puji
"Maaf nih beb. Aku sedang sakit perut nih." Jelasnya smabil tetap memegang perutnya.
"Pantesan kamu lagi sakit perut rupanya. hahahahahahaha." Kata Meta sambil tertawa.

Tiba-tiba Bayu masuk ke kelas. Saat menuju kursinya yang tidak jauh dari mereka sewaktu mau duduk dia langsung kentut.
"Buuuuuuuuuuuuuuut."
"Be kau nih Yu ikutan kentut pula." Gerutu Mega lagi

Arif yabg sedang marah langsung mengajak battle kentut.
"Kau nih baru datang kentut pula. Kau tahu dak aku nih lagi sakit perut? Mau duel kentut ya?. Nih Cium Kentutku." Tanya Arif sambil kentut
"Be bau banget. Rasakan kentutku." Balas Bayu.
"Parah kentut kau nih. Baunya seperti telur busuk. Rasakan ini." Balas Arif

Sandi yang sedang asyik mendengarkan lagu Avenged Sevenfold terkejut karena mencium bau kentutnya yang seperti bau sampah.
"Siapa ini yang kentut? Baunya seperti sampah!." Gerutu Arif lalu pergi ke arah mereka.
"Itu bau kentut Arif yang seperti sampah." Jawab Meta sambil tertawa.
"Oh jadi kentu kau Rif? Kentut kau kecil be." Kata Sandi dengan nada sombong.
"Apa sembarangan. Buktinya kau marah karena mencium kentutku." Kata Sandi.
"Nih makan nih kentutku." "Buuuuuuuuuuut."
"Buset baunya persis bau kotoran kucing."

Haris yang hobi makan pete dann jengkol pun merasa tertantang untuk mengikuti perang kentut itu
"Oy boleh gak aku ikutan." Tanya Haris.
"Boleh." Jawab Arif
"Ini dia kentutku." "prooooooooooot prooooot prooooot prooooot proooot proooooot proooooot." 
"Aaaaaaaaaaa. Kentutmu sederas senjata AK 47. Rasakan ini." Kata Bayu. "Buut."
"Hahahahahahaha. Lemes ya? Gak bau lagi." Ejek Arif.
"Sorry sudah kehabisan amunisi nih." Keluh Bayu.
"Rasakan kentut aku ini yang seperti granat." Pamer Haris lalu kentut.


Kentut Haris terdengar sangat keras hingga kelas sebelah, ditambah lagi baunya yang nauzubilllah hingga menyebabkan Bayu pingsan seketika.
"Hahahahahaha Bayu sudah pingsan duluan." Ejek Sandi sambil tertawa.
"Hahahahahaha. Payah kau Yu." Sorak yang lain.


Sinta yang melihat Bayu pingsan langsung membawanya ke UKS.
"Payah nih anak. Baru mulai sudah kalah duluan. Bantuin dong oy?" Ajak Sinta.
"Malas Ah kami mau lanjutin dulu perang kentut ini." Bantah Arif
"Dasar pemalas pemalas." Gerutu Sinta lalu pergi ke UKS dengan Bayu.
"Ayo kita lanjutin perang nya. Kalian yang cewek-cewek mau ikut gak?." Tawar Sandi.
"Aku ikut." Kata Meta
"Aku gak mau ikut ah. Malas mau ikut." Tolak Puji.
"Ikutlah Ji. Aku saja mau ikutan." Ajak Ria.
"Enggak ah." 


Sandi memulai kentutnya disusul dengan Arif dan Haris. Tak ketinggalan Ria dan Meta ikutan kentut dan ternyata kentut mereka lebih bau daripada kentut anak-anak cowok. Kelaspun akhirnya dipenuhi bau kentut dan berhasil mengusir Bu Rani untuk mengajar mereka saat itu.
"Parah kelas kalian nih. Bau  sekali kentut kalian." Gerutu Bu Rani.
"Ibu mau ke kantor sampai kalian berhenti kentut." Keluh Bu Rani.


Bu Rani pergi meninggalkan kelas mereka. Sedangkan suasana kela masih penuh suara kentut beserta baunya.


Mereka kelihatan senang dengan perang kentut yang mereka lakukan. Eits ada juga yang tidak senang. Aldi contohnya sejak kemarin dia sakit perut dan kini ia harus menambah penderitaannya dengan mencium bau kentut dari mereka.


Karena sangat kesal ia pun berniat untuk menghentikan mereka.
"Sialan kalian ini. Kalian tahu gak aku sudah sakit perut dari kemarin." Gerutu Aldi.


Karena tidak ada respon Aldi akhirnya menunjukkan kentutnya.
"Makan nih kentutku. "Buuuut Buuut Buuuut."
"Sombong ya kau di padahal suara kentutmu kecil." Remeh Puji "Tapi kok baunya seperti bau tumpukan bangkai ditambah bau tumpukan sampak. Buuuwek." Katanya lalu muntah.


Karena tidak tahan, Akhirnya Arif,Haris,Sandi,Meta dan Ria menjadi pingsan. Kelaspun menjadi lebih bau daripada sebelumnya.
"Makanya jangan kentut sembarangan." Kata Aldo lalu membuka jendela untuk mengusir bau.


Bu Rani kembali ke kelas setelah kena marah sama kepala sekolah. Bu Rani sangat terkejut melihat anak muridnya yang kebanyakan pingsan.
"Lho kok anak-anak ini yang kentut tadi pingsan semua?."



Bookmark and Share


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RS4: Mencontek Di Sekolah (drama)

Naskah drama: Kasih Ibu

Cerpen: Mengejar Cinta Seorang Cowok