RS4: Mencontek Di Sekolah (drama)
Mencontek
Di Sekolah (drama)
karya: Febrianiko Satria (Niko X7)
karya: Febrianiko Satria (Niko X7)
(Panggung menggambarkan ruangan kelas yang
masih kotor lengkap dengan kursi,meja,sapu,tong sampah dan serokan sampah.
Sampah banyak berserakan dilantai)
Pada
pagi hari, Lilis baru tiba disekolah. Dikelas masih tampak sepi karena masih
sangat pagi, kelas juga masih sangat kotor lantaran siswa-siswi belum ada
satupun yang piket kelas. Kebetulan hari ini yang piket adalah Lilis,Tia dan Ika.
Lilis: “ Ai masih sepi
(menuju ke bangkunya) O iya aku hari ini
piket dak?.” ( menaruh tasnya ke meja lalu mengambil sapu setelah itu menyapu
kelas)
Ika dan Tia lalu tiba.
Mereka masih mengenakan tasnya. Mereka memperhatikan Lilis yang sedang piket
kelas.
Ika: (tertawa)
“Rajin-rajin yo piket.”
Lilis: (tersenyum) “
Iyolah aku kan anak yang rajin.”
Tia: (menatap Lilis)
“Be parah kau nih, kau kan piket hari ini Ika.”
Ika: (menatap balik)
Kau kan piket jugo.”
Lilis: (kesal)
“Sudahlah, mending kalian batu aku sekarang.”
Ika dan Tia lalu menaruh tas mereka ke kursi masing-masing
lalu membantu Tia membersihkan kelas.
Setelah
membersihkan kelas,mereka duduk-duduk sambil menggosip tentang One Direction.
Lilis: (memutar lagu
One Direction berjudul Make You Beautifull dari handphonenya)
Tia: “Aku dengar-dengar
One D akan vakum selama sepuluh tahun.”
Ika: (kaget) “Ah yang
bener?.”
Tia: “Bener kemaren aku
ngeliat di Internet.”
Lilis: “ Ah dak
mungkin. Mereka aja baru liris album kedua.”
Mereka ternyata
lupamengerjakan PR Kimia dari Bu Mawar karena keasyikan menggosip tentang One
Direction. Tiba-tiba Ika teringat PR Kimia.
Ika: “Kalian sudah dak
ngerjain PR kimia?”
Tia: “Yang mana?”
Ika: “Yang dibuku cetak
tuh na. Kalian sudah dak?”
Lilis: “PR yang mano
lagi tuh?”
Ika: “PR dibuku cetak.”
Tia: “Be bosan nian
tiap hari ado PR. Pinjam PR kau Tia.”
Ika: (mengambil buku PR
dari tasnya lalu menyerahkannya kepada Tia)”Ini.”
Tia: (mengambil buku PRnya lau menyalin PR Ika) “Kau dak
ngerjoin Lilis?”
Lilis: “Nanti ah
males.”
Tidak lama kemudian
datanglah Bu Mawar yang mengajar Kimia sekaligus wali kelasnya dengan membawa
buku cetak Kimia,buku absen da lain-lain. Lilis lalu mematikan lagu dari Hpnya.
Bu Mawar: (duduk ke
meja guru) “ Siapkan Ika.”
Ika: “Semua siap do’a
mulai.”
Ika,Tia,Lilis dan Bu Mawar:
( Berdo’a)
Ika: “Semua siap beri
salam!”
Ika,Tia dan Lilis: “Selamat
pagi bu.”
Bu Mawar: “Selamat pagi
juga.”
Lilis: (berbisik)
“Pinjam PR kau Tia.”
Tia: “Eh ngapo dak dari
tadi.” (Memberikan PR nya kepada Lilis)
Lilis: (menerima buku
PR Lilis lalu menyalinnya)
Tidak lama kemudian, Rio datang terburu-buru karena ia
telat.
Lilis; “Oy Sudah siang
nih. Kami mau balek lah lagi.”
Tia: “Iyo kami mau
pulang.”
Rio: (cengengesan)
“Baseng be, Ini be masih pagi.”
Bu Mawar: “Kau kemano be Rio, Kau ngurusi bini yo di
rumah?.”
Rio: “Nggak kok bu, Rio
Cuma Ikaangan.”
Bu Mawar: “Makanya
jangan tidur larut nian.”
Rio: “Iyo bu.”
Karena
sudah hadir semua, bu Mawar ingin mengabsen anak-anak.
Bu Mawar: “Kita absen
dulu. Lilis Sugandar.”
Lilis: (mengangkat
tangan tetapi masih melihat buku) “Hadir.”
Bu Mawar: “Ika
Wulandari.”
Ika: “Hadir.”
Bu Mawar: “Rio
Adhiyaksa.”
Rio: (mengangkat
tangan) “Hadir.”
Bu Mawar: “Tia
Susanti.”
Tia: (mengangkat
tangan) “Hadir.”
Selesai mengabsen, Bu Mawar teringat kalau hari ini
anak-anak ada PR. Bu Mawar juga ingin anak-anak ulangan harian.
Bu Mawar: “Mana PR kalian?.”
Lilis: (masih
mengerjakan PR) “belum Bu, soalnyo susah nian.”
Rio: (mengerjakan PR
terburu-buru)
Tia: “Iyo bu soalnyo
susah nian.”
Bu Mawar; (bernada
tinggi)” Sudahlaah kalian nyontek jugo kan.”
Ika: “Kok Ibu tau.”
Bu Mawar: “Iyolah tiap
hari kayak gitu terus. Sudahlah hari ini kito ulangan.”
Ika: “Besok be bu hari
Jum’at.”
Lilis: “Iyo bu besok be
Bu.”
Bu Mawar: (marah)
“Besok terus! Besok terus! Kemaren bilang besok! Sudahlah kito ulangan sekarang.”
Bu Mawar lalu
memberikan kertas ulangan kepada anak-anak.
Bu Nunug: “Kerjakan di
kertas ulangan. Kalau tidak muat tambah be dikertas lembar.”
Lilis dan Tia mengerjakannya sambil ngepek buku cetak dan
buku catatan. Hanya Rio dan Ika yang mengerjakannya secara jujur. (action: Tia
dan Ika berbicara berbisik-bisik)
Lilis: “Elemen volta
halaman berapa Tia?”
Tia: “118.”
Rio yang tidak menghafal semalam jadi menyesal kenapa ia
tidak belajar.
Rio: “Ay nyesal aku
ngapo aku dak ngafal semalam.”
Waktupun berlalu hingga akhirnya waktu ulangan habis. Anak-anak
mengumpulkan kertas ulangan mereka.
***
Hari ini adalah hari pertama ujian semester. Lilis dan
teman-temannya ditempatkan diruang 9. Mereka hari ini ujian Fisika. Guru yang
mengawasi mereka adalah Bu Mawar.
Bu Mawar: (berdiri
dihadapan anak-anank) “Kalian jangan mencontek ataupun ngepek sedikitpun. Awas
kalau kalian curang, nanti kertas kalian ibu tarik!.” (lalu membagikan kertas
ujian)
Anak-anak mengerjakan soal dengan pengawasan ketat dari
Bu Mawar karena hari ini Bu Mawar tidak ingin kecolongan lagi. Bu Mawar
mengawasi mereka dari meja guru.
Lilis dan Tia mengepek
buku catatan Fisika karena mereka selama ini malas belajar. Sayangnya mereka
ketahuan oleh Bu Mawar.
Lilis: (masih mengepek)
Bu Mawar: (berjalan ke
meja Lilis) “Kau nih ngepek terus.” (mengambil kertas jawaban Lilis)
Lilis: “Ay buk.”
(menjerit lalu mengambek)
Tia: (tampak seperti
tidak peduli dan tetap terus mengepek)
Bu Mawar: (berjalan ke
meja Tia lalu mengambil kertas jawaban Tia sambil marah-marah) “kau nih
ikutan-ikutan pulak.” (kembali ke meja guru) Kalian semua jangan curang ketika
ujian!.”
Waktu ujian selesai. Ika
dan Rio mengumpulkan kertas jawaban mereka, lalu anak-anak meninggalkan ruang
ujian.
***
Hari-hari ujian pun
selesai. Ternyata Lilis remedial hampir semua mata pelajaran.
***
Dua minggu berikutnya,
siswa-siswi menerima rapor dan orang tua mereka disuruh mengambil rapor.
Ketika acara membagikan rapor selesai, Ibunya Lilis
bernama Bu Riska harus ditahan dulu karena Bu Mawar ingin membicarakan masalah Lilis
kepada bu Riska. (action: Bu Riska dan Bu Mawar berbicara pelan)
Bu Mawar: “Maaf bu ini
tentang anak Ibu. Selama ini anak Ibu malas belajar disekolah dan malas
mengerjakan tugas di sekolah. Kalaupun mau megerjakan tugas, ia mencontek punya
temannya. Nilai-nilai anak Ibu juga banyak yang kosong. Jadi dengan terpaksa
anak Ibu tinggal kelas.”
Bu Riska: “Mohon maaf
bu atas ulah anak saya.”
Setelah selesai mereka
berbicara, Bu Riska dan pulang kerumahnya bersama Lilis.
***
(Panggung menggambarkan
sebuah ruangan yang terdiri dari beberapa kursi dan satu meja)
Sesampai dirumah, Bu Riska
langsung memberikan rapor bayangan kepada Lilis.
Lilis: (terkejut) “Lho
kok nilai Lilis banyak yang merah. Kok Lilis tinggal kelas?”
Bu Riska: (geram) “Itu
semua gara-gara kamu malas belajar!”
Lilis: “Nggak kok bu, Lilis
rajin kok belajar.”
Bu Riska: (mengambil
beberapa kerats lembar dan buku-buku cetak Lilis lalau menandai soal dan
diberikan kepada Lilis) “Kerjakan semua yang Ibu tandai.”
Lilis: “Baik bu.”
Bu Riska meninggalkan ruangan menuju dapur untuk memasak.
Adiknya Lilis yang
bernama Nadia memasuki ruangan. Ia lalu duduk disamping Lilis.
Nadia: “Lagi ngapain
kak?”
Lilis: “Ini lagi
ngerjain tugas dari Ibu, tapi soalnya susah banget.”
Nadia: “Ngapain belajar
lagi. Orang lagi liburan?”
Lilis: “Ini kalau gak perintah
Ibu gak kakak kerjain.”
Nadia: “Coba Nadia
kerjakan.” (Mengambil salah satu buku cetak Lilis dan beberapa kertas lembar
lalu mengerjakan soal Lilis) “Begini kak caranya coba perhatikan.”
Lilis: (melihat apa
yang dikerjakan Lilis) “Oh begitu caranya ternyata mudah banget. Terima kasih Nadia.”
Nadia: “Sama-sama kak.”
(meninggalakan ruangan)
Lilis: “Nyesal aku
selama ini malas belajar, Akhirnya aku jadi tinggal kelas. Meleset, kusut-kusut .”
Sejak saat itu Lilis mulai rajin belajar dan tidak
mengulangi perbuatannya yang telah lalu.
TAMAT
Jambi, 23 November 2012 - 20 April 2013.
Komentar
Posting Komentar