Didikte dan Mendikte

sumber gambar: pixabay.com Pernahkah kamu merasakan hal ini: Di sebuah seminar para pejabat berkata panjang lebar tentang pencapaian-pencapaiannya misal dalam bidang pertanian. Sementara kamu orang biasa yakni anak petani miskin hanya mendengar saja tanpa bisa mengatakan kondisi di lapangan yang nyatanya berbeda jauh dengan apa yang dikatakan pejabat. Kau dalam hati merasa jengkel. Oh seandainya aku menjadi pejabat, aku tidak akan begitu. Aku akan menjadi pejabat yang baik yang benar-benar mendengar keluhan petani biasa seperti orang tuamu. Untuk mencapai hal itu kau lalu berusaha dengan segala cara agar kau bisa menjadi pejabat. Kau mulai berusaha lebih keras belajar dibanding siapapun. Kau juga berusaha membangun berbagai jaringan agar kelak impianmu terwujud. Hal ini berlanjut hingga kau kerja. Kau bekerja keras sembari membangun jaringan yang memungkinkan dirimu agar bisa jadi pejabat. Waktu berlalu, akhirnya kau menjadi pejabat seperti yang kau idamkan dulu. Cela...